Sunday, October 24, 2010

Perusahaan IT

Juniper Networks

Juniper Networks, Inc. adalah perusahaan Teknologi Informasi yang bermarkas di Sunnyvale, california. Perusahaan ini mendesain dan menjual layanan dan perangkat-perangkat jaringan IP (Internet Protocol). Juniper juga bekerjasama dengan Nokia Siemens Networks, Ericsson, dan Alcatel-Lucent dalam menyediakan solusi jaringan IP/MPLS (Multiprotocol Label Switching) bagi pelanggan. Produk Juniper terdiri atas keluarga router T-series, M-series, E-series, MX-series, dan J-series, Switch ethernet EX-series, perangkat optimasi WAN WX-series, dan perangkat Session & Resource Control (SRC). Sejarah Juniper didirikan oleh Pradeep Sindhu, Dennis Ferguson, and Bjorn Liencres pada bulan februari 1996 di California. Scott Kriens (sebelumnya dari Stratacom) menjadi CEO pada bulan oktober 1996 dan dianggap sebagai orang dibalik kesuksesan komersil Juniper. Juniper menjadi satu perusahaan pada bulan maret 1998 di Delaware dan go-public pada tanggal 25 Juni 1999.

Solusi Telekomunikasi Murah dari Juniper Network


Oleh
Moh Ridwan

Di satu sisi kebutuhan masyarakat akan layan-an high-bandwidth data saat ini juga semakin meningkat. Di sisi lainnya, operator sendiri memiliki keterbatasan untuk melakukan upgrade jaringan mobile backhaul mereka. Operator juga dihadapkan dengan bertambahnya tantangan yang dihadapi dengan arsitektur jaringan yang selama ini digunakan. Tantangan tersebut adalah biaya yang mahal, tidak fleksibel, kurang efisien, dan keterbatasan untuk skalabilitas.
Untuk menjawab segala persoalan tersebut, baru-baru ini sebuah perusahaan penyedia jaringan berkinerja tinggi Juniper Network membawa kabar gembira untuk kalangan operator telekomunikasi di Indonesia. Mereka mengumumkan perluasan portofolio untuk kategori mobile solutions, dengan hadirnya sebuah sistem hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) terbaru yang terintegrasi untuk mobile backhaul.
Juniper Mobile Backhaul Solution terbaru ini memberikan dukungan yang fleksibel untuk teknologi multigeneration radio dan multitransport yang memungkinkan para operator untuk memanfaatkan backhaul network yang tersedia untuk menyediakan layanan yang inovatif, sekaligus mengurangi biaya operasional.
Dengan produk-produk terbarunya, seperti BX 7000 Multi-Access Gateway untuk cell site, dan M-series Circuit Emulation Physical Interface Cards (PICs) untuk aggregation site, Juniper Network telah menjawab tantangan bagaimana menciptakan komunikasi murah tersebut. Solusi ini memberikan kemampuan manajemen network secara menyeluruh, cukup melalui JUNOScope framework hasil pengembangan terbaru, lengkap dengan kemampuan zero-touch deployment.
Berdasarkan laporan dari Infonetics Research Mobile Backhaul Equipment Worldwide Market Size and Forecast Report, yang dipublikasikan pada September 2007, operator seluler menginvestasikan perangkat backhaul untuk mengurangi cost per bit, dan mengatasi backhaul bottleneck yang dapat terjadi akibat layanan mobile data diakses demikian cepat.
Akibatnya, berdasarkan laporan Infonetics, operator maupun provider mobile backhaul transport memerlukan investasi untuk perangkat backhaul. Tercatat pengeluaran sebesar US$ 4,5 miliar selama tahun 2007, dan dengan perkembangan pasar diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar US$ 8,2 miliar di tahun 2010, dengan perkembangan tercepat pada perangkat IP/MPLS/Ethernet.
”Sejak tahun 2006, operator seluler di seluruh dunia sudah mengalami perkembangan secara eksponensial untuk trafik data, yang terus membuat operator perlu mengimplementasikan kapasitas yang lebih besar pada jaringan mereka. Next generation network yang sedang berkembang yang mendukung aplikasi dengan tingkat latency yang rendah dan data throughput yang lebih besar akan memperkuat tren ini,” kata Country Manager Juniper Networks Indonesia, Ronny Tedjalesmana Sumantri.
“Namun, seiring perkembangan radio network dan kebutuhan yang meningkat, backhaul network bisa menjadi sebuah bottleneck. Kami senang melihat produsen terkemuka, seperti Juniper Networks, menjadi pemain utama yang mendefinisikan solusi inovatif untuk mobile backhaul yang fleksibel, scalable, dan efisien; dan menawarkan keamanan investasi untuk masa peralihan ke seluruh generasi IP mobile network.” lanjutnya.

Sistem Baru
Dia menambahkan, BX 7000 Multi-Access Gateway adalah sistem baru yang ditujukan untuk pasar mobile yang lebih memastikan keunggulan Juniper Networks untuk IP/MLS dan multiservice transport dari jaringan TDM dan ATM ke cell site. Kebanyakan mobile backhaul network yang sudah ada menggunakan gabungan teknologi transport data yang sudah ada, seperti TDM dan ATM, sehingga menambah tingkat kompleksitas pada jaringan dan tingkat kesulitan untuk skalabilitas. BX7000 mengatasi masalah tersebut dengan melakukan beragam tipe layanan melalui koneksi IP/MPLS yang sederhana dan cost-effective menggunakan MPLS pseudowires.
BX 7000 akan dilengkapi dengan fitur unik berupa modul timing expansion, modul ini memberikan perlindungan investasi jaringan dan menyediakan cakupan yang luas untuk pilihan timing synchronization, dengan memungkinkan penggunanya untuk mengganti modul clocking, menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dalam jaringan. Sebagai tambahan BX 7000 juga dilengkapi dengan expansion slot yang menawarkan fleksibilitas maksimal untuk pilihan uplink backhaul network.
Dengan menggunakan Juniper BX 7000, kata Ronny, operator seluler dapat memanfaatkan investasi yang sudah ada dengan jaringan cell site 2G dan 3G, sekaligus merasakan keuntungan beroperasi dengan transport IP/MPLS. Layanan dapat dimigrasikan secara bertambah, katakanlah dengan langkah awal membongkar terlebih dahulu transport data yang memiliki pertumbuhan pesat.
Solusi mobile backhaul yang unik ini menggeser paradigma radio access network yang dikenal kompleks dan mahal, menjadi cost-effective, tergabung dengan jaringan IP/MPLS sehingga dapat membantu mengembangkan dan mengakselerasi layanan yang inovatif dan diferensiasi produk.
Juniper juga memperkenalkan Circuit Emulation PICs terbaru untuk M-series router. Operator seluler dapat menggunakannya pada router M-series yang sudah teruji, dengan Circuit Emulation PICs ini, dan meningkatkan efisiensi dan skalabilitas aggregation site gateway. Jika digabungkan dengan BX 7000, memungkinkan provider membuat sebuah network mobile backhaul secara end-to-end, yang dapat mendongkrak tingkat cost-effectiveness dan kemudahan untuk jaringan IP/MPLS yang terpadu.
“Dengan Solusi Mobile Backhaul terbaru dari Juniper, dilengkapi advanced management tools yang memanfaatkan IP/MPLS hingga ke cell site, kami yakin mobile operator dapat mengurangi pengeluaran tahunan yang dibutuhkan hingga mencapai 84%, dengan adanya perpindahan backhaul dari leased line dan memanfaatkan ethernet backhaul,” ujarnya.
Untuk membantu mengurangi pengeluaran operasional, Juniper Network juga memberikan software suite yang berguna untuk menyederhanakan proses deployment, provisioning dan management untuk mobile backhaul network. BX 7000 juga memiliki kemampuan zero-touch deployment, memungkinkan melakukan konfigurasi sistem secara otomatis saat proses instalasi.
Selain itu, baik BX 7000 Multi-Access Gateway dan M-series Aggregation Site Gateway dapat dikelola melalui JUNOscope network management framework. JUNOscope juga sudah dikembangkan untuk mendukung fungsi provisioning; monitoring dan diagnostic; remote software upgrade; configuration management; inventory management; dan aspek lainnya yang tersedia pada Juniper mobile backhaul solution.
Melalui J-Partner Solutions Alliance Program, Juniper juga memberikan kebebasan kepada pengguna untuk bekerja sama dengan OSS provider partner, yang dapat memberikan nilai tambah pada pengoperasian mobile backhaul network, seperti fault and performance management.
“Mobile Backhaul Solution kami yang dibangun dengan teknologi IP/MLS yang sudah teruji membantu pelanggan kami mendapatkan keuntungan dari mobile backhaul untuk melakukan peningkatan efisiensi operasional dan mencapai tujuan bisnis mereka,” kata Ronny.
BX 7000 dan M-series Circuit Emulation PICs diharapkan akan tersedia pada Q4 2008 mendatang. “Sebelas dari dua belas mobile operator terbesar di dunia sudah menggunakan infrastruktur Juniper high-performance network. Para pengguna kami dapat meningkatkan dan mempercepat inovasi produk dan membantu mengoptimalkan investasi network mereka” tukasnya.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Juniper_Networks
http://www.sinarharapan.co.id/berita



Klik untuk ke Staffsite

Tuesday, October 12, 2010

E-Commerce



Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa padan World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000). Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan EC dari beberapa perespektif berikut :

  • Dari perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
  • Dari perspektif proses bisnis, EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
  • Dari perspektif layanan, EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
  • Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya.
Aplikasi E-Commerce meliputi bidang saham, pekerjaan, pelayanan keuangan, asuransi, mall, pemasaran dan periklanan on-line, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware dan Software PC, hiburan, buku dan musik, pakaian, ritel dan publikasi on-line. .

PILAR-PILAR E-COMMERCE :
  • Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang sistem informasi dan manajemen.
  • Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hukum dan isu privasi, bebas bicara dan nama domain.
  • Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protikol jaringan dan sistem pembayaran.
  • Pilar organisasi adalah patner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.

INFRASTRUKTUR E-COMMERCE :
  • Infrastruktur jasa bisnis umum terdiri dari keamanan kartu cerdas (otentikasi), pembayaran elektronik, direktori / katalog.
  • Infrastruktur distribusi informasi dan pesan meliputi EDI (electronic data interchange), e-mail, hypertext transfer protocol.
  • Infrastruktur publikasi jaringan dan kandungan multimedia mencakup HTML, Java, Flash, WWW, VRML, PHP, ASP dan sebagainya.
  • Infrastruktur Jaringan terdiri dari telekom, TV kabel, wireless, internet (VAN, WAN, LAN, Intranet, ekstranet).

KLASIFIKASI E-COMMERCE :
  • Business-to-business (B2B). Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan saat ini merupakan tipe B2B. E-Commerce tipe ini meliputi transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert.
  • Business-to-consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com adalah seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain, misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya.
  • Consumer-to-business (C2B). Termasuk ke dalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi.

MANFAAT EC BAGI MASYARAKAT :
  • Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
  • Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.

KETERBATASAN TEKNIS EC ;
  • Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan beberapa protokol komunikasi
  • Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi
  • Alat pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan sedang berubah dengan cepat
  • Sulit menyatukan perangkat lunak Internet dan EC dengan aplikasi dan database yang ada sekarang ini .
  • Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya, selain server jaringan
  • Beberapa perangkat lunak EC mungkin tidak akan cocok bagi hardware tertentu, atau tidak bisa dipasang bersama dengan beberapa sistem pengoperasian atau komponen-komponen lain.
Sumber : www.google.com
www.Felearning.amikom.ac.id


Klik untuk ke Staffsite